Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal

Wastra Kreatif: Sosialisasi Dan Pelatihan Teknik Cabut Warna Ariesa Pandanwangi; Belinda Sukapura Dewi; Dewi Isma Aryani; Tessa Eka Darmayanti; Ismet Zainal Effendi; Dieni Nuraeni
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 2 (2022): May 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.2.1011-1022.2022

Abstract

Teknik cabut warna dalam karya-karya seni banyak dipergunakan oleh masyarakat yang mencintai dunia kreatif. Istilah cabut warna ini awal mulanya dikenal dalam teknik sablon yaitu sebuah istilah yang sama dengan angkat warna. Wastra yang dibutuhkan adalah jenis katun berwarna gelap, apabila di sablon maka tintanya akan berubah sama dengan warna tinta yang disablonkan. Berbagai eksperimen diatas kain terus dikembangkan termasuk dalam pengembangan wastra kreatif, yang membedakan adalah jenis tinta yang dipakainya. Dalam wastra kreatif jenis cairan untuk menghilangkan warna memanfaatkan pemutih yang beredar di pasaran. Pemakaiannya dengan menggunakan benda tumpul yang aman dan dicelupkan ke dalam pemutih, dan torehkan di atas kain. Tapak jejak torehan tersebut akan berganti warna menjadi putih, warna dasar kain tersebut tercabut warnanya. Metode pengabdian yang dipergunakan adalah metode partisipan yang akan dilakukan empat tahapan yaitu persiapan alat dan bahan, kedua untuk pelaksanaan dilakukan sosialisasi, demo dan pelatihan, ketiga tahapan evaluasi peserta melalui diskusi dan tanya jawab. Peserta pengabdian ini adalah Guru Dasyat Nusantara (GDN) dengantarget peserta adalah 40 orang. Pelaksanaannya setiap peserta memperhatikan apa yang diuraikan oleh trainer. Hasil pengabdian dari wastra kreatif cabut warna ini peserta dapat meningkatkan kompetensinya dalam membuat karya wastra kreatif.
The Vibrant of Harmony Verren Lesiando Septian; Ismet Zainal Effendi; Ariesa Pandanwangi
Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonformal Vol 8, No 1 (2022): January 2022
Publisher : Magister Pendidikan Nonformal Pascasarjana Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/aksara.8.1.187-194.2022

Abstract

Art creation can be used to meet the needs of artists by being creative and expressing. The creative process of making this work was initiated from the creation of a figure on the object of the work of art as the artist's self-expression. This research method uses descriptive qualitative analytical and exploratory methods of data obtained from the analysis of aesthetic concepts from works of art. The problem in this process of creation is how art reaches its potential to convey the feeling of alienation of artist through the figures in the work. The results of this process of making are metaphorical figures of the process of contemplation. The message from this artwork is that art has an effective ability to evoke empathy and closeness between people who share similar experiences and complex feelings. Through figures who can reach that potential and independently make connections with appreciatorsPenciptaan seni dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhan seniman dengan berkreasi dan berekspresi. Proses kreasi pembuatan karya ini digagas dari penciptaan figure pada objek karya seni sebagai ekspresi-diri seniman. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik kualitatif, dan eksplorasi, data yang diperoleh dari analisis konsep-konsep estetika dari karya-karya seni rupa. Permasalahan dalam proses penciptaan ini bagaimana seni mencapai potensi untuk menyampaikan perasaan keterasingan seniman melalui figure-figure pada karya. Hasil dari proses pembuatan ini adalah figur-figur metaforik dari proses kontemplasi. Pesan yang disampaikan bahwa karya seni memiliki kemampuan efektif untukmembangkitkan empati dan kedekatan antara orang-orang yang berbagi pengalaman yang serupa dan perasaan yang kompleks. Melalui figure yang dapat mencapai potensi itu dan secara mandiri membuat koneksi dengan para apresiator